Blog Archives

Sistem Kepercayaan Nenek Moyang Masyarakat Sasak

Setelah nenek moyang kita hidup menetap mereka memilki dua aliran kepecayaan yaitu animisme dan dinamisme. Kepercayaan nenek moyang kita  bahwa benda memiliki roh-roh halus di sebut Animisme. Bukti nenek moyang kita percaya adanya roh-roh halus yaitu tempat penguburan di Gunung Piring berada di perbukitan. Di bukit-bukit yang tinggi roh nenek moyang kita bersemayam menurut dia. Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda-benda memiliki memiliki kekuatan gaib disebut Dinamisme. Oleh sebab itu, ia menyembah dan memuja roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.

Setelah adanya pengaruh dari luar,  nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Boda. Boda bukan Budha tetapi Boda adalah anasir atau unsur dari kepercayaan animisme, dinamisme, antroformisme dan politisme. Begitu pula setelah penyebaran agama Islam dan agama Hindu ke pulau Lombok nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Islam Waktu Telu (Wetu Telu). Islam Waktu Telu adalah penggabungan antara ajaran Hindu dan Islam.  Menurut Fawaizul Umam, sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu terletak di kawasan Tanjung dan beberapa desa di Kecamatan Bayan seperti Loloan, Anyar, Akar-akar, dan Mumbul Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis, Dasan Tutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti. Read the rest of this entry

Kehidupan Nenek Moyang Suku Sasak

Salah satu petunjuk tentang kehidupan nenek moyang  dimasa lampau  adalah peninggalan, termasuk peninggalan berupa jejak yang dapat diamati pada bentangan alam. Kebiasaan hidup nenek moyang kita pada masa itu adalah berpindah- pindah dengan mata pencaharian utama adalah berburu dan meramu. Kemudian pada tahap selanjutnya nenek moyang kita hidup secara berkelompok dan membentuk pemimpin -pemimpin di tempat tinggalnya.

Pemukiman nenek moyang kita pada masa prasejarah dibagi menjadi dua yaitu pemukiman di daerah pantai dan pemukiman di daerah pedalaman. Read the rest of this entry