Blog Archives

Program Pendidikan Menengah Universal Dimulai Tahun Ini

NTB – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini akan mulai melaksanakan program Pendidikan Menengah Universal atau PMU sebagai tindak lanjut dari program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Sekolah – Ilustrasi

Sekolah – Ilustrasi

Kepala bidang pendidikan menengah dinas Dikpora NTB Hajjah Uum Umayah mengatakan, program pendidikan untuk sekolah menengah itu akan diwujudkan melalui realisasi dana bantuan operasional sekolah atau BOS yang akan mulai  disalurkan tahun ini.

Menurut Umayah, dengan adanya dana BOS bagi SMA sederajat, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak melanjutkan pendidikan hingga kejenjang pendidikan SMA/MA maupun SMK meski jumlahnya belum sebesar dana BOS sekolah dasar.

Uum Umayah mnyebutkan, dalam draf dana BOS untuk jenjang SMA yang ada di kementerian pendidikan dan kebudayaan, setiap siswa memperoleh bantuan sebesar 560 ribu rupiah pertahun.  Ia menyadari jumlah tersebut masih jauh dari standar biaya pendidikan untuk SMA dan SMK sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Dalam SNP itu, standar biaya pendidikan untuk SMA sebesar 1 juta 900 ribu rupiah pertahun dan SMK sebesar 2,3 juta rupiah. Namun demikian, jumlah BOS untuk SMA itu kemungkinan masih bisa bertambah karena masih dalam pembahasan di DPR.(ntb3)

===================================================================================================

Sumber : http://www.ntbterkini.com

 

MTs Al-Jamil Perlu Direhab

MTs Al-Jamil Perlu Direhab

MTs Al-Jamil adalah sebuah Lembaga pendidikan formal di bawah naungan Yayasan Al-Jamil berdiri sejak tahun 2002. Madrasah ini terletak di sebuah dusun yang terpencil di bagian paling utara Kabupaten Lombok Tengah tepatnya Bare Eleh Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah NTB.

Keadaan Madrasah ini sangat sederhana bangunan gedungnya pun dibangun seadanya maklum perekonomian pengurus lembaga dan masyarakat sekitarnya rata-rata berada dalam eknomi lemah. Bila musim hujan maka siswa-siswinya tidak bias belajar karena atapnya sudah bocor. Segala usaha untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah sudah dicoba baik melalui proposal maupun secara langsung namun sampai saat ini belum ada hasilnya.

Siswa-siswi Madrasah ini cukup banyak yaitu kelas satu berjumlah 42 orang kelas dua berjumlah 22 orang dan kelas tiga 40 orang jumlah keseluruhannya 104 orang. Dengan keadaan yang demikian membuat siswa harus duduk berjejalan di kelas karena ukuran kelasnya sangat kecil 6 x 6 m4. Selain itu juga siswa yang sekolah di sini pasti orang tuanya adalah keluarga meskin karena seandainya ada masyarakat yang agak berada pastiny ia menyekolahkannya ke sekolah-sekolah yang sudah maju. Jadi untuk memungut biaya untuk pembangunan maka pengurus yayasan berpikir lima kali bahkan bila seorang guru meminta siswa untuk membeli LKS ja sangat susah.

Dalam keadaan yang demikian Madrasah ini tidak bisa dipandang sebelah mata baik oleh pemerintah ataupun masyarakat karena sejak berdirinya madrasah ini sudah 7 kali meluluskan siswa siswa miskin maka seandainya madrasah ini tidak ada maka akan banyak anak-anak negeri ini yang sekolahnya hanya sampai SD saja. Pertanyaannya adalah kapankah mimpi pengurus yayasan, madrasah, guru dan semua siswa akan terwujud yakni punya gedung madrasah yang layak dan nyaman sehingga mereka tidak harus berlari ketika hujan datang.