Blog Archives

Cerita Dende Cilinaye

Cerita yang bertradisi panjian ini membuka tuturannya dengan menceritakan kemasygulan dua Raja bersaudara, yaitu Raja Keling dan Raja Daha. Konon kedua Raja tersebut belum dikarunia putra meskipun telah lama menikah. Karena hal tersebut kedua raja tersebut bersepakat untuk pergi ke sanggar pemujaan (Bahasa Sasak : pedewaq ) untuk melepas nazar ( sesangi ), guna memohon kepada Allah Yang Mahakuasa agar memperoleh putra. Dengan disaksikan oleh patuh, mentri-mentri dan kaula (pengiring), kedua raja tersebut melepas nazar. BACA SELANJUTNYA

Naskah Cilinaye

DANDANG GULA

1.    Sedek jelo tiang si nulis, Jelo jumat pukul siwak kelemak bulan sapar      

Aranano nuju tanggal baluq likur      

Dening tiang si nulis demendenger    

Ceritana ceritan desida datu                

Tekasup lek bon dunie

Detu Dehe       

Miwah Datu si leq Keling

Sanakne  ceritane BACA SELANJUTNYA

Dongeng Sasak

BALANG KESIMBAR

            Pada zaman dahulu hiduplah seorang kakek bersama seorang cucunya yang bernama Balang Kesimbar. Mereka tinggal di sebuah kampung yang bernama Penydul. Kampung itu termasuk ke dalam desa Rembitan, Kecamatan Pujut. Kedua orang tua Balang Kesimbar telah lama meninggal dunia. Karena itu ia pun tinggal bersama kakeknya. Mereka hidup dalam keadaan yang serba kekurangan. Untuk menjamin kelangsungan hidupnya mereka bekerja sebagai penggarap tanah. Di samping itu mereka pun menanami tanah pekarangan mereka dengan berbagai jenis sayur untuk menambah penghasilan. Walaupun mereka hidup dalam keadaan serba kurang, pendidikan Balang Kesimbar tidak pernah sia-sia, ia langsung menerima pendidikan dari kakeknya, disamping dari seorang guru yang memberikan berbagai jenis pengetahuan yang diperlukan di dalam kehidupan. BACA SELANJUTNYA

Silsilah Batu Dendeng

Silsilah ini diawali dengan kisah Datu (Raja) Sempopo yang belum mengenal hukum agama, khususnya dalam hal perkawinan. Karena ketidaktahuannya terhadap hukum tersebut ia mengawini saudaranya sendiri, neneknya, dan lain-lain. Sebagai akibat dari perbuatannya itu ia mendapat kutukan Yang Mahakuasa yakni meluapnya air laut di Pena (daerah yang sekarang menjadi wilayah kecamatan Praya Timur). Luapan air laut tersebut menenggelamkan daerah Sempopo beserta beberapa daerah lainnya seperti Pejanggik,  bahkan terus ke barat  yakni di Gunung Tela.

Setelah kejadian tersebut kemudian disusul dengan adanya usaha-usaha dari para penguasa setempat untuk melepaskan diri dari kerajaan. Hal ini mengakibatkan adanya  daerah-daerah kekuasaan baru dengan rumpun-rumpun keluarga raja yang baru pula. Sebagai contoh, Raja Kedaro yang dikenal juga dengan nama Panjisari Kedaro pindah ke Tendaun. Ia mempunyai seorang putera bernama Tumenggung Re yang kelak berkuasa di Kentawang. Hal serupa juga dilakukan oleh rumpun-rumpun kedatuan (keluaga raja) yang lain, seperti Harya Lesong anak Demung Batu Dendeng dengan daerah kekuasaannya  di Lesong.dan Masrum yang pindah ke Padamara, Den Gunaksa ke Penunjak, Den Jae yang berkuasa di Pujut bersama dengan yang lainnya. Mereka berada dalam serumpun dialek  yaitu dialek Bahasa “ Hiku Hiyak ”. BACASELENGKAPNYA

Babad Lombok

Babad Lombok berpengantar bahasa Jawa Kuno (Kawi) setelah pemaparan mukaddimah (exordium) barulah mulai bertutur mengenai Nabi Adam dan Hawa.

Sepeninggal Nabi Adam, para iblis melakukan propaganda besar-besaran untuk menyesatkan umat manusia. Iblis-iblis ini mengatakan kepada umat manusia bahwa mereka sudah bertemu dengan Nabi dan mendapat pesan dari Nabi Adam untuk manusia. Isi pesan tersebut ialah barang siapa yang hendak bertemu dengan Nabi Adam hendaklah ia mendirikan sanggah, sanggar serta sesaji. Babi, anjing, tuak dan berem dihalalkan semua. Ajaran ini kemudian disebut wratsari, dibawa oleh pendeta gurundeh dari Buda Klin. Maka banyaklah umat manusia yang terseret ke dalam ajaran iblis.

Pada masa berikutnya, Nabi Nuh Alaihissalam menyebarkan ajarannya.Ada sebagian umat manusia dari negeri Talpaman yang ingkar. Manakala hukuman Tuhan turun, berupa serangan Raja Amir Hamzah yang berasal dari Negeri Mekkah,maka kaum Talpaman melarikan diri dari negerinya dan sampailah mereka di pulau Lombok. Di pulau Lombok mereka menyerang sebuah desa yang bernama desa Laek. Penduduk desa ini kemudian melarikan diri dan mendirikan sebuah desa baru yang diberi nama desa Pamotan.

Babat Lombok juga  menuturkan pula bagaimana rakyat Pamotan memilih dan menobatkan rajanya. Mereka memilih seorang di antara mereka yang berbudi baik,berwibawa dan berpikiran cerdas untuk dijadikan rajanya. Setelah salah seorang terpilih  dibuatkanlah rumah, diberi pakaian yang baik, kuda dan senjata untuk sang raja. BACA SELENGKAPNYA

DONGENG LOQ SESEKEQ

Teceritaan, leq zaman laeq araq sopoq cerite. Sepasang senine sememe sanget patuh.  Leq akhir hayatne simeme bepesen tipak seninakne si nyeke betian.. ” Lamun lahir anakte meme, ndak lupak beng ye aran Loq Sesekeq.

Kontek cerite lahir meme, mukne teparan Loq Seskeq. Seseq artine bodo. Spok jelo leq waktu genne araq subuh, manuk ngungkung tende benar. Selapuk kemanukan tarik muni, tesambut isik sueren bang leq masjid. Loq Sesekek tures lalo sembahyang. Selese sembahyang, Sesekeq lalo tulung inakne nyepu meriri, ronas piring, mopoq natap dait siram tetaletan. Tetu-tetu mule bodo, sesuai isik aranne Lok Sesekeq. Sekalipun sak ngeno, Sesekeq sanget isine tetunah kangen isik inakne.

Sopoq jelo, inakne suruk Sesekeq lalo beli kemek ojok peken, lalo nguruk jeri saudagar kemek, saudagar si jujur dait pecu. Sesekeq ndek neuah tolak perintah inakne. Sambil terenyuk lalok si tesuruk beli kemek. Si pikiranane berembe entan yak jauk kemek. Dateng leq peken, langsung ye pileq kemek si ndek boke atau ntek. Yahne beli kemek sino, bingiung ye Loq Sesekeq. Berembe bae ntan yak jauk kemek sino. ” Oh, eku bingung jauk kemek sine. Bedagang doang dekke tao, epe legi jauk kemek. Oh, eku dait akal… Mem ! ” Unin Sesekeq. Banjur boyakne telu, beterusne totos kemek sino ntan-ntan sopoq. Suahan sino boyakne teli, beterus perentokne kemek sino jeri sekeq, langsung teoros ojok sopok taok. Read the rest of this entry