Perisaian
Salah satu seni bela diri yang menjadi warisan nenek moyang suku Sasak. Pada awalnya perisaian dilakukan hanya untuk menguji kemampuan ilmu seseorang yang dalam prakteknya menggunakan pedang. Sesusi dengan perkembangan zaman maka perisaian dalam permainannya yaitu rotan yang ujungnya diberi campuran aspal dan pecahan beling yang ditunbuk halus disebuit penjalin. Alat yang menangkis, menepis atau melindungi diri dari pukulan penjalin yang disebut ende. Ende terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Pakaian pemain dilengkapi sapuq (penutup kepala) dan kain panjang.
Perisaian pada zaman dahulu dilaksanakan saat setelah selesai panen di malam hari saat bulan purama. Perisaian dilakukan oleh dua orang laki-laki yang diadu oleh pengembar dan seorang juri yang akan memberikan nilai. Seorang pemain dinyatakan kalah dengan telah apabila sudah keluar darah dari kepala yang disebut bocor, atau dinyatakan kalah angka oleh juri.
Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas VI oleh H. Sudirman dkk.
Baca Juga Semua Tentang Sasak Lombok pada Link Berikut :
- Permainan Sasak
- Masakan Sasak
- Adat Perkawinan Sasak
- Kerajaan Selaparang
- Upacara Kematian
- Islam Wetu Telu di Gumi Sasak
- Cerita Panji Anom
- Silsilah Batu Dendeng
- Babad Sakra
- Babad Selaparang
- Cerita Doyan Nede
- Cerita Cupak Gerantang
- Babad Praya Lombok
- Babad Lombok
- DONGENG BALANG KESIMBAR
- Kamus Bahasa Sasak
- DONGENG LOQ SESEKEQ
- Cerita Gumi Selaparang
- Lelakaq
- Kerajaan Tertua di Gumi Sasak
- ZAMAN KUNO GUMI SASAK
- KESENIAN SASAK
- Tembang Sasak
- Adat Sasak Untuk Lingkungan Hidup
- Sistem Kepercayaan Nenek Moyang Masyarakat Sasak
- Asal Usul Penghuni Gumi Sasak
- NAHDLATUL WATHAN
- Sejarah Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH. M. Zainuddin Abd. Majid
- Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
- Kehidupan Nenek Moyang Suku Sasak
Posted on February 3, 2013, in Permainan Sasak and tagged PERMAINAN, permainan anak lombok, permainan anak sasak. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0